Membuat tote bag sendiri bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan sekaligus bermanfaat, terutama jika hasilnya rapi dan tahan lama. Menambahkan furing atau lapisan dalam pada tote bag adalah cara yang tepat untuk mendapatkan hasil yang lebih bersih dan profesional.
Dalam panduan ini, akan dijelaskan langkah demi langkah mulai dari persiapan bahan, pemotongan pola, penyusunan bagian, hingga finishing agar tote bag yang dibuat tidak hanya cantik tapi juga kuat dan rapi dengan lapisan furing yang tepat.
Persiapan Material dan Perlengkapan
Sebelum mulai membuat tote bag berfuring, persiapan material dan perlengkapan yang lengkap sangat penting agar proses pengerjaan berjalan lancar dan hasilnya maksimal. Penggunaan bahan yang tepat serta alat yang sesuai akan memudahkan kamu dalam menata bagian dalam tas agar lebih rapi dan kokoh.
Di bagian ini, kita akan membahas daftar bahan utama dan pelapis yang diperlukan, serta alat-alat pendukung yang harus disiapkan. Jangan lupa, pemilihan bahan furing yang sesuai juga berpengaruh besar terhadap kekuatan dan tampilan akhir tote bag kamu. Selain itu, menyiapkan pola potongan secara tepat akan memudahkan proses pencocokan antar bagian dan memastikan hasil akhir sesuai harapan.
Daftar Bahan Utama dan Pelapis
Langkah pertama yang tak kalah penting adalah memastikan semua bahan yang dibutuhkan sudah tersedia. Berikut daftar lengkap bahan utama dan pelapis untuk tote bag berfuring:
| Bahan | Keterangan |
|---|---|
| Kain Utama | Biasanya terbuat dari kanvas, denim, atau katun tebal yang tahan lama dan cocok untuk tote bag. |
| Furing (Lapisan Dalam) | Kain yang digunakan sebagai pelapis bagian dalam untuk memberikan tampilan rapi dan memperkuat struktur tas. Pilih bahan yang lembut, tidak mudah kusut, dan tahan lama. |
| Penguat | Seperti interfacing atau fusible fleece yang bisa ditempelkan di bagian dalam untuk memberikan kekakuan dan bentuk yang lebih bagus. |
| Benang | Benang yang kuat dan cocok dengan bahan utama, biasanya benang poliester yang tahan lama dan tidak mudah putus. |
| Gunting | Gunting kain yang tajam dan nyaman digunakan agar potongan rapi dan presisi. |
| Jarum dan Benang Jahit | Jarum jahit tangan dan mesin jahit, lengkap dengan benang cadangan untuk proses menjahit bagian penting. |
| Pengukur dan Pensil Kain | Alat untuk menandai pola dan mengukur bagian-bagian potongan agar sesuai ukuran yang diinginkan. |
| Pola | Template atau pola yang sudah dirancang sesuai ukuran tote bag yang diinginkan, termasuk bagian flap, bagian badan, dan pegangan. |
Memilih Bahan Furing yang Sesuai
Furing berfungsi sebagai lapisan dalam yang membuat tas tampak lebih rapi dan tahan lama. Dalam memilih bahan furing, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hasil akhir lebih bagus dan awet:
- Kualitas Bahan – Pilih furing yang kuat dan tidak mudah robek, seperti kain katun tebal atau kain poliester berkualitas tinggi. Furing yang terlalu tipis akan membuat bagian dalam tas tampak kasar dan kurang rapi.
- Tekstur dan Warna – Pilih warna yang kontras atau senada dengan bahan utama agar tampak serasi. Tekstur halus dan lembut memudahkan proses menjahit dan memberi tampilan rapi.
- Ketebalan – Sesuaikan ketebalan furing dengan kebutuhan kekakuan tas. Jika tas ingin tampak lebih kaku dan kokoh, pilih furing yang cukup tebal dan tegas.
- Kemudahan Penempelan – Pastikan bahan furing dapat direkatkan dengan interfacing atau fusible fleece jika diperlukan, sehingga lebih mudah disesuaikan dan ditempel di bagian dalam.
Dengan memilih bahan furing yang tepat, bagian dalam tote bag akan terlihat lebih rapi dan tahan lama, serta memberikan kenyamanan saat digunakan.
Menyiapkan Pola Potongan untuk Bagian Luar dan Furing
Pembuatan pola yang tepat sangat menentukan hasil akhir tote bag, terutama agar bagian dalam berfuring dapat menempel dan tertata rapi. Berikut langkah-langkah menyiapkan pola potongan:
- Rancang pola sesuai ukuran – Tentukan ukuran tote bag yang diinginkan, termasuk panjang, lebar, dan kedalaman. Buat pola di atas kertas kraft atau karton supaya lebih kokoh saat dipindahkan ke kain.
- Potong pola untuk bagian luar dan furing – Gambar pola di atas kain utama dan kain furing secara terpisah. Pastikan pola bagian dalam sedikit lebih kecil dari bagian luar agar bagian dalam tidak keluar dari batas.
- Tambahkan seam allowance – Berikan jarak sekitar 1-1,5 cm di tepi pola untuk seam allowance, agar hasil jahitan rapi dan tidak kekurangan bahan saat dijahit.
- Potong sesuai pola – Gunakan gunting kain yang tajam untuk memotong kain mengikuti pola dengan presisi, dan buat pola cadangan untuk bagian pegangan dan detail lainnya.
- Pasang pola ke kain – Tempelkan pola di atas kain utama dan furing menggunakan peniti atau pensil kain, lalu potong mengikuti garis pola dengan hati-hati.
Pengaturan pola dan pemotongan yang tepat akan membuat proses menjahit bagian dalam dan luar tas menjadi lebih mudah dan hasilnya rapi, serta mempercepat proses pengerjaan secara keseluruhan.
Menyusun Pola dan Pemotongan
Setelah Anda menyiapkan pola dasar, langkah berikutnya yang tak kalah penting adalah menyusun pola dengan presisi dan melakukan pemotongan kain secara akurat. Tahap ini menentukan hasil akhir tote bag yang rapi dan profesional, terutama jika Anda menambahkan lapisan furing agar bagian dalam tote terlihat lebih bersih dan kuat. Memahami teknik menyusun pola dan memotong kain dengan tepat akan membantu mengurangi kesalahan dan meminimalisir limbah kain yang terbuang.
Pengaturan Pola dan Penandaan yang Presisi
Pola untuk tote bag harus disusun dengan teliti agar sesuai dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan. Sebelum memulai pemotongan, pastikan pola telah diperiksa ulang ukurannya dan ditempatkan di atas kain dengan posisi yang optimal. Gunakan alat bantu seperti pensil kain, kapur jahit, atau pen marker khusus kain untuk menandai tepi pola. Penandaan ini penting agar garis potong tetap lurus dan sesuai pola.
Contoh sketsa pola biasanya berupa gambar sederhana dari bentuk tote bag, lengkap dengan garis-garis pengukuran dan tanda potong. Pastikan menandai bagian-bagian penting seperti garis lipit, garis lipit bagian dalam, dan posisi tali atau pegangan. Untuk memastikan ketepatan, beri tanda di setiap sudut dan garis tengah agar saat pemotongan, garis yang diikuti benar-benar lurus dan tidak melenceng.
Langkah Memotong Kain Utama dan Furing
Setelah pola selesai ditandai, langkah berikutnya adalah memotong kain utama dan furing sesuai pola yang telah disusun. Gunakan gunting kain yang tajam dan bersih, serta pastikan untuk memotong dengan mengikuti garis tanda secara perlahan dan hati-hati. Supaya hasilnya rapi, pegang kain dengan posisi yang stabil dan jangan terburu-buru saat memotong.
- Tempatkan kain di atas permukaan datar yang keras dan rata, seperti meja kerja yang bersih.
- Pastikan pola tidak bergeser saat mulai memotong, gunakan penjepit atau pemberat kain jika perlu.
- Mulailah dari satu ujung garis pola dan potong secara perlahan mengikuti tanda garis yang telah dibuat. Hindari menarik kain terlalu keras agar garis potongan tetap halus dan lurus.
- Untuk bagian yang memerlukan garis lengkung, gunakan gerakan lembut dan setengah lingkaran agar hasil potongan tidak kasar.
- Ulangi langkah yang sama untuk bagian kain furing, baik untuk bagian utama maupun bagian dalam, dengan memastikan pola dan tanda sudah terpasang dengan benar.
Teknik memotong yang rapi dan hati-hati akan memudahkan proses menjahit nanti serta memastikan bagian dalam tote bag terlihat lebih rapi dan profesional. Jangan lupa untuk memeriksa kembali hasil potongan setelah selesai agar tidak ada bagian yang terlewat atau tidak sesuai pola. Jika diperlukan, lakukan penyesuaian kecil dengan memotong ulang bagian yang kurang presisi agar hasil akhir terlihat sempurna.
Menyusun dan Menyatukan Bagian-Bagian Tote
Setelah semua bagian potongan selesai dipotong dan dijahit secara terpisah, langkah berikutnya adalah menyusun dan menggabungkan semua bagian tote bag agar hasil akhirnya rapi dan kuat. Proses ini memerlukan ketelitian dan ketepatan dalam menyusun bagian luar dan furing, serta menyatukan bagian dasar dan tepi agar tote bag tidak hanya kokoh tapi juga tampil profesional.
Bagian ini sangat penting karena akan menentukan tampilan akhir dan kekuatan tote bag. Dengan teknik yang tepat, hasil tote bag akan terlihat bersih, tidak bergelombang, dan nyaman digunakan. Yuk, kita bahas langkah-langkahnya satu per satu dengan gaya santai tapi tetap instruktif.
Susun bagian luar dan furing secara berurutan dengan penjepit atau peniti
Pertama, pastikan semua bagian luar dan furing sudah selesai dijahit dan siap untuk disusun. Letakkan bagian luar tote dengan bagian yang akan terlihat di luar, sementara bagian furing harus diposisikan di dalamnya, tepat di atas bagian luar. Untuk memastikan posisi yang pas dan tidak bergeser saat dijahit, gunakan penjepit kain atau peniti kecil di sepanjang tepi yang akan disatukan. Ini membantu mengamankan posisi kedua lapisan secara stabil selama proses penyambungan.
Susunlah bagian-bagian ini secara rapi, perhatikan arah jahitan agar tidak saling bertabrakan, dan pastikan semua ujungnya menempel sempurna. Menggunakan penjepit atau peniti juga memudahkan kamu saat akan menjahit nanti, karena kedua lapisan tetap berada di tempatnya dan tidak bergeser, sehingga hasilnya lebih rapi dan presisi.
Rinci langkah menjahit furing ke bagian dalam secara bertahap agar rapi dan kuat
Setelah bagian luar dan furing tersusun dan dijepit dengan baik, langkah berikutnya adalah menjahit keduanya secara bertahap. Mulailah dari bagian tengah, lalu lanjut ke tepi secara bergantian agar distribusi jahitan merata dan tidak menyebabkan lipatan atau kerutan. Untuk hasil yang lebih bersih dan kuat, gunakan teknik jahit dengan jarak yang konsisten serta jarum yang tajam agar jahitan lebih rapi dan tidak mudah robek.
Sebaiknya, jahit dengan menggunakan jarak sekitar 0,5 cm dari tepi, dan pastikan benang yang digunakan cukup kuat agar tidak mudah putus saat tote digunakan. Saat menjahit bagian tepi, lakukan jahitan ganda (double stitch) untuk memberi kekuatan ekstra dan mencegah jahitan mudah lepas. Teknik ini sangat dianjurkan untuk bagian yang akan menahan berat seperti pegangan dan bagian dasar tote.
Contoh teknik menjahit yang menyembunyikan jahitan agar hasil lebih bersih
Untuk mendapatkan tampilan yang lebih profesional dan bersih, gunakan teknik jahit yang menyembunyikan jahitan, seperti jahit sambung atau jahit dalam (hand sewing). Salah satunya adalah teknik jahit tangan yang dikenal sebagai ‘hidden stitch’ atau jahit sembunyi. Teknik ini memungkinkan jahitan terlihat sangat halus dan tidak meninggalkan bekas di permukaan luar tote.
Contoh teknik ini adalah jahit lilit di bagian dalam sehingga jahitan tidak terlihat dari luar, cocok untuk bagian yang akan langsung kelihatan seperti tepi atas atau bagian dalam tote.
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan teknik jahit dengan mesin yang dilengkapi dengan fungsi jahit balikan (reverse stitch), sehingga jahitan di bagian awal dan akhir bisa dilengkapi dengan jahit mundur. Jangan lupa gunakan jarum dan benang yang sesuai agar jahitan lebih halus dan tidak meninggalkan bekas yang kasar.
Penyambungan bagian dasar dan tepi tote bag
Langkah terakhir adalah menyambungkan bagian dasar tote dan bagian tepinya. Untuk bagian dasar, pastikan semua sudut dan tepi dijahit dengan rapat dan kuat, karena ini adalah bagian yang akan menahan beban utama tote. Susun bagian dasar di bawah bagian samping, lalu jepit dan jahit secara perlahan dari pusat ke tepi, agar tidak bergelombang.
Sementara itu, untuk tepi atas tote, lipatkan tepi kain sekitar 1 cm ke arah dalam, lalu lipat lagi sekitar 2 cm agar jahitan tersembunyi dan hasilnya tampak rapi. Jahit dengan jarak sekitar 0,5 cm dari tepi lipatan, dan gunakan teknik jahit yang menyembunyikan jahitan agar hasil akhir bersih dan profesional. Pastikan tepi bagian atas tidak bergelombang dan jahitan kuat agar tote bisa digunakan berulang kali tanpa risiko rusak.
Proses Pemasangan Furing agar Lebih Rapi

Memasang furing atau lapisan dalam pada tote bag memang memerlukan ketelitian agar hasil akhirnya tampak rapi dan profesional. Furing berfungsi sebagai lapisan penutup bagian dalam yang membuat tas lebih kokoh, tidak mudah robek, dan tampil lebih bersih dari luar. Berikut adalah langkah-langkah penting dan tips agar pemasangan furing berjalan lancar dan hasilnya memuaskan.
Menjahit Furing Secara Menyatu di Setiap Bagian
Langkah pertama yang perlu diperhatikan adalah menjahit furing secara menyatu dengan bagian lain dari tote bag. Pastikan furing dipasang secara mengikuti garis jahitan bagian luar, sehingga tidak terlihat dari luar dan terpasang dengan rapi. Untuk melakukannya:
- Mulailah dengan memastikan furing dipotong sedikit lebih kecil dari pola bagian dalam tas agar tidak menggelembung saat dijahit.
- Letakkan furing di bagian dalam kain utama, tepat di posisi yang diinginkan, lalu gunakan jarum pentul untuk menahannya agar tidak bergeser saat dijahit.
- Jahit furing langsung bersamaan dengan jahitan bagian luar, mengikuti pola yang sudah disusun. Gunakan jarum dan benang yang sesuai agar jahitan terlihat halus dan rapi.
- Pastikan untuk menjahit dengan jarak yang konsisten agar tampilan jahitan seragam dan tidak mengganggu bentuk tas.
Mengeliminasi Kerutan dan Kerusakan saat Memasang Furing
Kerutan atau kerusakan pada furing sering terjadi jika pemasangan tidak hati-hati. Untuk menghindari hal tersebut, perhatikan teknik berikut:
- Pastikan furing dan kain utama sudah disetrika dengan rata sebelum proses menjahit agar minim kerutan.
- Gunakan jarum dan benang yang berkualitas, serta atur tekanan mesin jahit agar tidak terlalu kencang maupun kendur.
- Gunakan teknik stretch-free dengan menjaga ketegangan benang tetap konsisten selama proses menjahit, sehingga furing tidak melar atau mengendur.
- Jika kerutan mulai muncul saat menjahit, berhenti sebentar, ratakan kembali posisi furing, dan lanjutkan jahitan dengan perlahan.
Menyembunyikan Jahitan Furing agar Tidak Terlihat dari Luar
Untuk mendapatkan hasil akhir yang bersih dan profesional, jahitan furing harus disembunyikan dari pandangan mata. Berikut beberapa teknik yang bisa diikuti:
- Gunakan metode jahit sembunyi (hidden stitch) dengan menyisipkan jahitan di balik lipatan kain sehingga tidak terlihat dari luar.
- Jahit dengan jarum kecil dan benang yang warnanya sama dengan kain utama agar jahitan tidak mencolok dan lebih tersamar.
- Sisipkan jahitan di bagian lipatan atau pinggiran kain, lalu rapikan jahitan dengan jarum kecil dan gunting kecil agar tidak menimbulkan kerutan atau kerusakan.
- Perhatikan ketegangan benang saat menjahit, jangan terlalu kencang agar jahitan tidak menarik dan tampak rapi dari luar.
Tips Mengatur Ketegangan Benang untuk Hasil Jahitan yang Rapi
Ketegangan benang sangat berpengaruh terhadap hasil jahitan yang rapi dan kuat. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Sesuaikan tegangan benang mesin jahit dengan jenis kain dan furing yang digunakan, biasanya pengaturan standar sudah cukup baik untuk kain katun atau kanvas.
- Periksa terlebih dahulu hasil jahitan pada selembar kain sisa untuk memastikan jahitan rata dan tidak kendur atau terlalu kencang.
- Jika menggunakan benang jahit tangan, pastikan benang tidak terlalu kendur agar jahitan tidak mudah terlepas, namun juga tidak terlalu kencang sehingga kain tidak tertarik.
- Gunakan tension disk atau pengatur tegangan benang pada mesin jahit untuk menyesuaikan kekencangan jahitan secara otomatis.
- Selalu tarik lembut dan konsisten saat menjahit agar jahitan tampak rapi dan tidak bergelombang.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, pemasangan furing pada tote bag bisa dilakukan dengan hasil yang lebih rapi dan profesional, membuat tas Anda tampak lebih kokoh dan indah saat digunakan maupun dipandang.
Ringkasan Penutup
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, tote bag yang dibuat akan tampak lebih rapi dan tahan lama, siap digunakan atau bahkan dijual. Teknik pemasangan furing yang tepat akan memberikan hasil akhir yang memuaskan dan memperpanjang umur tote bag buatan sendiri.